
Surah Yunus 20
وَيَقُولُونَ لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَقُلْ إِنَّمَا الْغَيْبُ لِلَّهِ فَانْتَظِرُوا إِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُنْتَظِرِينَ
««•»»
wayaquuluuna lawlaa unzila 'alayhi aayatun min rabbihi faqul innamaa alghaybu lillaahi faintazhiruu innii ma'akum mina almuntazhiriina
««•»»
Dan mereka berkata: "Mepada tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu keterangan (mu'jizat) dari Tuhannya?" Maka katakanlah: "Sesungguhnya yang ghaib itu {682} kepunyaan Allah, sebab itu tunggu (sajalah) olehmu, sesungguhnya aku bersama kamu termasuk orang-orang yang manunggu.
They say, ‘Why has not some sign[1] been sent down to him from his Lord?’ Say, ‘[The knowledge of] the Unseen belongs only to Allah. So wait. I too am waiting along with you.’
Setelah Allah swt. mengisahkan keingkaran orang-orang musyrik terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad seorang manusia biasa tidak kepada malaikat, dan Allah mematahkan alasan yang mereka kemukakan untuk menguatkan kemusyrikannya, mereka meminta agar Rasulullah saw. mengganti ayat-ayat Alquran dengan ayat-ayat yang tidak menyinggung dan membatalkan kepercayaan mereka, maka pada ayat ini Allah mengisahkan macam yang lain dari tuntutan orang-orang musyrik kepada Nabi, yaitu mereka minta bukti atas kerasulan Muhammad saw. dengan mendatangkan tanda-tanda alam selain dari Alquran.
Orang-orang musyrik mengatakan, kenapa tidak diturunkan kepada Muhammad tanda-tanda kerasulannya yang berhubungan dengan alam ini, seperti yang pernah diturunkan kepada Nabi-nabi sebelumnya, seperti angin topan Nabi Nuh, membelah laut untuk Nabi Musa a.s. dan sebagainya. Permintaan dan keheranan mereka itu,
dilukiskan dalam firman Allah swt. sebagai berikut:
وَقَالُوا مَالِ هَذَا الرَّسُولِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِي فِي الْأَسْوَاقِ لَوْلَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيرًا أَوْ يُلْقَى إِلَيْهِ كَنْزٌ أَوْ تَكُونُ لَهُ جَنَّةٌ يَأْكُلُ مِنْهَا وَقَالَ الظَّالِمُونَ إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلَّا رَجُلًا مَسْحُورًا
Dan mereka berkata: "Mengapa Rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia? Atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya yang dia dapat makan dari (hasil)nya?" Dan orang-orang yang lalim itu berkata: "Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir."
(QS. Al Furqan [25]:7, 8)
Bahkan mereka meminta kebun-kebun yang indah-indah yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, atau azab dengan menjatuhkan langit, atau rumah dari emas sebagai bukti kenabian Muhammad,
sebagaimana firman Allah swt.:
وَقَالُوا لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الْأَرْضِ يَنْبُوعًا أَوْ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الْأَنْهَارَ خِلَالَهَا تَفْجِيرًا أَوْ تُسْقِطَ السَّمَاءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا أَوْ تَأْتِيَ بِاللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ قَبِيلًا أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌ مِنْ زُخْرُفٍ أَوْ تَرْقَى فِي السَّمَاءِ وَلَنْ نُؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّى تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتَابًا نَقْرَؤُهُ
Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya, atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami. Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu, hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca."
(QS. Al Israa' [17]:90-93)
Maka Allah swt. mengajarkan kepada Nabi Muhammad jawaban dari permintaan orang-orang musyrik itu,
sebagai tersebut dalam firman-Nya:
وَمَا مَنَعَنَا أَنْ نُرْسِلَ بِالْآيَاتِ إِلَّا أَنْ كَذَّبَ بِهَا الْأَوَّلُونَ وَآتَيْنَا ثَمُودَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوا بِهَا وَمَا نُرْسِلُ بِالْآيَاتِ إِلَّا تَخْوِيفًا
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami) melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. Dan telah Kami berikan kepada Samud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.
(QS. Al Isra' [17]:9)
Dalam pada itu, tiap-tiap rasul yang diutus Allah diberi-Nya mukjizat untuk menguatkan risalahnya, tetapi mukjizat yang diberikan itu berbeda-beda disesuaikan dengan keadaan dan tempat umat yang akan menerima risalah itu. Khusus Nabi Muhammad saw. diberikan mukjizat berupa Alquranul Karim, dan mukjizat itu sesuai dengan tingkat pengetahuan orang-orang Arab dan manusia yang hidup sesudahnya.
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda:
ما من نبي إلا وقد أعطي من الآيات ما مثله آمن عليه البشر، وإنما كان الذي أوتيته وحيا أوحاه الله إلي فأرجو أن أكون أكثرهم تابعا يوم القيامة
Tidak ada seorang nabi (yang diutus Allah), kecuali Dia memberinya mukjizat-mukjizat yang telah beriman kepadanya manusia. Yang diberikan kepadaku tidak lain adalah wahyu yang telah diwahyukan Allah kepadaku. Maka aku mengharapkan agar akulah di antara mereka yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat.
(HR. Bukhari, Muslim, Tirmizi dari Abu Hurairah)
Pada akhir ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. agar memberi peringatan yang keras kepada orang-orang musyrik itu: Katakanlah kepada mereka hai Muhammad, barang yang gaib itu hanyalah Allah yang menguasainya, hanya Dialah yang memilikinya, termasuk di dalamnya mukjizat-mukjizat yang kamu minta itu. Jika Allah berkehendak menurunkannya kepadamu, maka Dia sendirilah yang mengetahui waktu turunnya. Aku hanyalah seorang rasul yang bertugas menyampaikan agama tidak mengetahui selain yang diwahyukan kepadaku. Karena itu tunggulah ketetapan Allah atas dirimu sebagaimana aku pun termasuk orang-orang yang menunggu pula datangnya ketetapan itu."
Hal ini diikutkan oleh firman Allah swt.:
قُلْ مَا كُنْتُ بِدْعًا مِنَ الرُّسُلِ وَمَا أَدْرِي مَا يُفْعَلُ بِي وَلَا بِكُمْ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَى إِلَيَّ وَمَا أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ مُبِينٌ
Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."
(QS. Al-Ahqaaf [46]:9)
Apa yang dinantikan Muhammad saw. dan apa pula yang mereka nantikan diterangkan Allah pada ayat 102 surah ini.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan mereka berkata,) yakni penduduk Mekah ("Mengapa tidak) kenapa tidak (diturunkan kepadanya) dimaksud kepada Nabi Muhammad saw. (suatu keterangan dari Rabbnya?") sebagaimana yang telah diberikan kepada para nabi lainnya, seperti mukjizat unta, mukjizat tongkat dan mukjizat tangan (Maka katakanlah,) kepada mereka ("Sesungguhnya yang gaib itu) hal-hal yang gaib dari mata hamba-hamba Allah (kepunyaan Allah) antara lain ialah mukjizat-mukjizat, maka mukjizat-mukjizat itu tidak ada yang dapat mendatangkannya melainkan hanya seizin Allah. Sesungguhnya tugasku hanyalah menyampaikan (sebab itu tunggu sajalah oleh kalian) datangnya azab jika kalian tidak mau beriman (sesungguhnya aku bersama kalian termasuk orang-orang yang menunggu.")
وَيَقُولُونَ لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَقُلْ إِنَّمَا الْغَيْبُ لِلَّهِ فَانْتَظِرُوا إِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُنْتَظِرِينَ
««•»»
wayaquuluuna lawlaa unzila 'alayhi aayatun min rabbihi faqul innamaa alghaybu lillaahi faintazhiruu innii ma'akum mina almuntazhiriina
««•»»
Dan mereka berkata: "Mepada tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu keterangan (mu'jizat) dari Tuhannya?" Maka katakanlah: "Sesungguhnya yang ghaib itu {682} kepunyaan Allah, sebab itu tunggu (sajalah) olehmu, sesungguhnya aku bersama kamu termasuk orang-orang yang manunggu.
{682} Yang dimaksud dengan yang ghaib di sini ialah mukjizat.
««•»»They say, ‘Why has not some sign[1] been sent down to him from his Lord?’ Say, ‘[The knowledge of] the Unseen belongs only to Allah. So wait. I too am waiting along with you.’
[1] That is, miracle.
««•»»Setelah Allah swt. mengisahkan keingkaran orang-orang musyrik terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad seorang manusia biasa tidak kepada malaikat, dan Allah mematahkan alasan yang mereka kemukakan untuk menguatkan kemusyrikannya, mereka meminta agar Rasulullah saw. mengganti ayat-ayat Alquran dengan ayat-ayat yang tidak menyinggung dan membatalkan kepercayaan mereka, maka pada ayat ini Allah mengisahkan macam yang lain dari tuntutan orang-orang musyrik kepada Nabi, yaitu mereka minta bukti atas kerasulan Muhammad saw. dengan mendatangkan tanda-tanda alam selain dari Alquran.
Orang-orang musyrik mengatakan, kenapa tidak diturunkan kepada Muhammad tanda-tanda kerasulannya yang berhubungan dengan alam ini, seperti yang pernah diturunkan kepada Nabi-nabi sebelumnya, seperti angin topan Nabi Nuh, membelah laut untuk Nabi Musa a.s. dan sebagainya. Permintaan dan keheranan mereka itu,
dilukiskan dalam firman Allah swt. sebagai berikut:
وَقَالُوا مَالِ هَذَا الرَّسُولِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِي فِي الْأَسْوَاقِ لَوْلَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيرًا أَوْ يُلْقَى إِلَيْهِ كَنْزٌ أَوْ تَكُونُ لَهُ جَنَّةٌ يَأْكُلُ مِنْهَا وَقَالَ الظَّالِمُونَ إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلَّا رَجُلًا مَسْحُورًا
Dan mereka berkata: "Mengapa Rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia? Atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya yang dia dapat makan dari (hasil)nya?" Dan orang-orang yang lalim itu berkata: "Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir."
(QS. Al Furqan [25]:7, 8)
Bahkan mereka meminta kebun-kebun yang indah-indah yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, atau azab dengan menjatuhkan langit, atau rumah dari emas sebagai bukti kenabian Muhammad,
sebagaimana firman Allah swt.:
وَقَالُوا لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الْأَرْضِ يَنْبُوعًا أَوْ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الْأَنْهَارَ خِلَالَهَا تَفْجِيرًا أَوْ تُسْقِطَ السَّمَاءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا أَوْ تَأْتِيَ بِاللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ قَبِيلًا أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌ مِنْ زُخْرُفٍ أَوْ تَرْقَى فِي السَّمَاءِ وَلَنْ نُؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّى تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتَابًا نَقْرَؤُهُ
Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya, atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami. Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu, hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca."
(QS. Al Israa' [17]:90-93)
Maka Allah swt. mengajarkan kepada Nabi Muhammad jawaban dari permintaan orang-orang musyrik itu,
sebagai tersebut dalam firman-Nya:
وَمَا مَنَعَنَا أَنْ نُرْسِلَ بِالْآيَاتِ إِلَّا أَنْ كَذَّبَ بِهَا الْأَوَّلُونَ وَآتَيْنَا ثَمُودَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوا بِهَا وَمَا نُرْسِلُ بِالْآيَاتِ إِلَّا تَخْوِيفًا
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami) melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. Dan telah Kami berikan kepada Samud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.
(QS. Al Isra' [17]:9)
Dalam pada itu, tiap-tiap rasul yang diutus Allah diberi-Nya mukjizat untuk menguatkan risalahnya, tetapi mukjizat yang diberikan itu berbeda-beda disesuaikan dengan keadaan dan tempat umat yang akan menerima risalah itu. Khusus Nabi Muhammad saw. diberikan mukjizat berupa Alquranul Karim, dan mukjizat itu sesuai dengan tingkat pengetahuan orang-orang Arab dan manusia yang hidup sesudahnya.
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda:
ما من نبي إلا وقد أعطي من الآيات ما مثله آمن عليه البشر، وإنما كان الذي أوتيته وحيا أوحاه الله إلي فأرجو أن أكون أكثرهم تابعا يوم القيامة
Tidak ada seorang nabi (yang diutus Allah), kecuali Dia memberinya mukjizat-mukjizat yang telah beriman kepadanya manusia. Yang diberikan kepadaku tidak lain adalah wahyu yang telah diwahyukan Allah kepadaku. Maka aku mengharapkan agar akulah di antara mereka yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat.
(HR. Bukhari, Muslim, Tirmizi dari Abu Hurairah)
Pada akhir ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. agar memberi peringatan yang keras kepada orang-orang musyrik itu: Katakanlah kepada mereka hai Muhammad, barang yang gaib itu hanyalah Allah yang menguasainya, hanya Dialah yang memilikinya, termasuk di dalamnya mukjizat-mukjizat yang kamu minta itu. Jika Allah berkehendak menurunkannya kepadamu, maka Dia sendirilah yang mengetahui waktu turunnya. Aku hanyalah seorang rasul yang bertugas menyampaikan agama tidak mengetahui selain yang diwahyukan kepadaku. Karena itu tunggulah ketetapan Allah atas dirimu sebagaimana aku pun termasuk orang-orang yang menunggu pula datangnya ketetapan itu."
Hal ini diikutkan oleh firman Allah swt.:
قُلْ مَا كُنْتُ بِدْعًا مِنَ الرُّسُلِ وَمَا أَدْرِي مَا يُفْعَلُ بِي وَلَا بِكُمْ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَى إِلَيَّ وَمَا أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ مُبِينٌ
Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."
(QS. Al-Ahqaaf [46]:9)
Apa yang dinantikan Muhammad saw. dan apa pula yang mereka nantikan diterangkan Allah pada ayat 102 surah ini.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan mereka berkata,) yakni penduduk Mekah ("Mengapa tidak) kenapa tidak (diturunkan kepadanya) dimaksud kepada Nabi Muhammad saw. (suatu keterangan dari Rabbnya?") sebagaimana yang telah diberikan kepada para nabi lainnya, seperti mukjizat unta, mukjizat tongkat dan mukjizat tangan (Maka katakanlah,) kepada mereka ("Sesungguhnya yang gaib itu) hal-hal yang gaib dari mata hamba-hamba Allah (kepunyaan Allah) antara lain ialah mukjizat-mukjizat, maka mukjizat-mukjizat itu tidak ada yang dapat mendatangkannya melainkan hanya seizin Allah. Sesungguhnya tugasku hanyalah menyampaikan (sebab itu tunggu sajalah oleh kalian) datangnya azab jika kalian tidak mau beriman (sesungguhnya aku bersama kalian termasuk orang-orang yang menunggu.")
««•»»
And they, the people of Mecca, say, ‘Why has a sign not been sent down on him, on Muhammad (s), from his Lord?’, as was the case with [previous] prophets, in the way of a she-camel, a staff or a [glowing] hand. Then say, to them: ‘The Unseen, that which is concealed from servants, in other words, its affair, belongs only to God, and it is from this [Unseen] that signs come forth; therefore He alone can bring them forth: mine is only to covey the Message. So wait, for the chastisement, if you do not believe. I am waiting with you’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 19]•[AYAT 21]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
20of109
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=10&tAyahNo=20&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#10:20
And they, the people of Mecca, say, ‘Why has a sign not been sent down on him, on Muhammad (s), from his Lord?’, as was the case with [previous] prophets, in the way of a she-camel, a staff or a [glowing] hand. Then say, to them: ‘The Unseen, that which is concealed from servants, in other words, its affair, belongs only to God, and it is from this [Unseen] that signs come forth; therefore He alone can bring them forth: mine is only to covey the Message. So wait, for the chastisement, if you do not believe. I am waiting with you’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 19]•[AYAT 21]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
20of109
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=10&tAyahNo=20&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#10:20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar