Sabtu, 02 Mei 2015

[010] Yunus Ayat 021

««•»»
Surah Yunus 21

وَإِذَا أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً مِنْ بَعْدِ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُمْ إِذَا لَهُمْ مَكْرٌ فِي آيَاتِنَا قُلِ اللَّهُ أَسْرَعُ مَكْرًا إِنَّ رُسُلَنَا يَكْتُبُونَ مَا تَمْكُرُونَ
««•»»
wa-idzaa adzaqnaa alnnaasa rahmatan min ba'di dharraa-a massat-hum idzaa lahum makrun fii aayaatinaa quli allaahu asra'u makran inna rusulanaa yaktubuuna maa tamkuruuna
««•»»
Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)". Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu
««•»»
When We let people taste [Our] mercy after a distress that has befallen them, behold, they scheme against Our signs! Say, ‘Allah is more swift at devising.’ Indeed Our messengers write down what you scheme.
««•»»

Ayat ini menerangkan sifat-sifat orang-orang kafir pada umumnya dan sifat-sifat orang musyrik pada khususnya, bahwa bila Allah memberikan suatu kelapangan kepada mereka setelah menderita suatu kesukaran, kebahagiaan sesudah mereka sengsara, mereka tidak mengakui bahwa kelapangan dan kebahagiaan itu datangnya dari Allah, mereka tidak mensyukuri-Nya.

Apabila datang rahmat Allah kepadanya berupa hujan yang diturunkan dari langit, menumbuhkan tanam-tanaman, menghidupkan binatang ternak, mereka menyatakan bahwa itu adalah berkat berhala dan sembahan-sembahan mereka atau mereka mengatakan bahwa hujan itu turunnya secara kebetulan saja, karena musim hujan telah tiba. Jika mereka ditimpa kesukaran, kemudian kesukaran itu hilang maka mereka mengatakan bahwa kesukaran itu hilang semata-mata karena mereka sendiri adalah orang-orang yang pandai menghilangkan kesukaran dan termasuk orang-orang yang bernasib baik. Hal yang seperti ini telah dilakukan oleh Firaun dan kaumnya pada setiap mereka menerima azab Tuhan dan pada setiap mereka terlepas dari azab itu. Demikian pula telah dilakukan oleh orang-orang musyrik Mekah terhadap Nabi Muhammad saw. dan pengikut-pengikutnya.

Diriwayatkan bahwa tatkala orang-orang Quraisy telah menyakiti Rasul sampai melampaui batas, Rasulullah saw. mendoakan kepada Allah agar orang musyrik ditimpakan azab berupa tahun kemarau seperti tahun kemarau yang terjadi pada Nabi Yusuf a.s. Maka mereka pun ditimpa musim kemarau yang sangat hingga mereka terpaksa memakan tulang dan bangkai sehingga penglihatan mereka berkunang-kunang dan berasap sebagai dilukiskan Allah dalam surat Dukhan ayat 10. Maka datanglah Abu Sufyan, pemimpin Quraisy kepada Muhammad saw., ia berkata: "Ya Muhammad, sesungguhnya engkau memerintahkan kepada kami mengadakan hubungan silaturahmi, dan sesungguhnya kaummu telah binasa, maka mohonkanlah kepada Allah agar mereka dilepaskan dari kesulitan itu." Maka Rasulullah berdoa kepada Allah, lalu hilanglah kesulitan dan malapetaka itu dan turunlah hujan. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abdullah ibnu Mas'ud) Maka kemudian mereka pun kembali mengingkari Rasulullah dan memusuhinya.

Karena sikap mereka yang demikian itu, maka Allah memerintahkan kepada Rasulullah saw. menyampaikan peringatan kepada orang-orang musyrik itu: "Katakanlah kepada mereka hai Muhammad, bahwasanya Allah lebih cepat siksa-Nya dari tipu daya mereka, Allah telah menyiapkan azab-Nya yang akan ditimpakan kepada mereka sebelum mereka sempat mengatur siasat tipu daya untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin. Semua amalan manusia baik dan buruk akan dicatat oleh malaikat Hafazah yang telah ditugaskan Allah. Tidak ada satu pun yang tidak dituliskannya dan perbuatan manusia baik yang kecil maupun yang besar. Kemudian di akhirat nanti, tiap-tiap manusia akan memperoleh balasan segala perbuatannya itu. Perbuatan buruk dibalas dengan siksa neraka, sedang perbuatan baik dibalas dengan pahala yang berlipat ganda.

Ayat ini mengisyaratkan bahwa semua pembicaraan manusia dicatat oleh malaikat Hafazah, dan adanya malaikat Hafazah itu ditegaskan oleh ayat ini.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan apabila Kami merasakan kepada manusia) kepada orang-orang kafir Mekah (suatu rahmat) berupa hujan dan kesuburan (sesudah datangnya bahaya) kesengsaraan dan kekeringan (menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam menentang tanda-tanda kekuasaan Kami) dengan memperolok-olokkannya dan mendustakannya. (Katakanlah,) kepada mereka ("Allah lebih cepat dalam membuat tipu daya") sebagai pembalasan dari-Nya. (Sesungguhnya utusan-utusan Kami) yaitu para malaikat (menuliskan tipu daya kalian) lafal tamkuruuna dapat dibaca dengan memakai huruf ta sehingga menjadi tamkuruuna, dapat pula dibaca dengan huruf ya sehingga bacaannya menjadi yamkuruuna.
««•»»
And when We made people, that is, the disbelievers of Mecca, taste of mercy, [of] rain and fertility, after adversity, misery and drought, that had afflicted them, behold! they have some plot concerning Our signs, in the way of mockery and denial. Say, to them: ‘God is swifter at plotting, at requiting; surely Our, guardian, messengers are writing down that which you are plotting’ (tamkurūn, is also read yamkurūn, ‘they are plotting’).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 20][AYAT 22]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
21of109
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
 http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=10&tAyahNo=21&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#10:21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar