Sabtu, 18 April 2015

[010] Yunus Ayat 019

««•»»
Surah Yunus 19

وَمَا كَانَ النَّاسُ إِلَّا أُمَّةً وَاحِدَةً فَاخْتَلَفُوا وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ فِيمَا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
««•»»
wamaa kaana alnnaasu illaa ummatan waahidatan faikhtalafuu walawlaa kalimatun sabaqat min rabbika laqudhiya baynahum fiimaa fiihi yakhtalifuuna
««•»»
Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih {679}. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu {680}, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, {681} tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
{679} Maksudnya: manusia pada mulanya hidup rukun, bersatu dalam satu agama, sebagai satu keluarga. tetapi setelah mereka berkembang biak dan setelah kepentingan mereka berlain-lain, timbullah berbagai kepercayaan yang menimbulkan perpecahan. oleh karena itu Allah mengutus Rasul yang membawa wahyu dan untuk memberi petunjuk kepada mereka. baca ayat 213 surat Al-Baqarah.
{680} Ketetapan Allah itu ialah bahwa, perselisihan manusia di dunia itu akan diputuskan di akhirat.
{681} Maksudnya: diberi keputusan di dunia.
««•»»
Mankind were but a single [religious] community; then they differed. And were it not for a prior decree of your Lord, decision would have been made between them concerning that about which they differ.
««•»»

Yang dimaksud satu agama di sini ialah satu kepercayaan, yaitu percaya kepada Allah Yang Maha Esa, karena manusia waktu dilahirkan ke dunia telah menganut kepercayaan tauhid sebagai fitrah kejadiannya,

seperti sabda Nabi Muhammad saw.:
كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه وينصرانه ويمجسانه
Tiap anak yang lahir itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (murni), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani atau Majusi.
(H.R. Abu Ya'la, Tabrani, dan Baihaqi dari Aswad bin Sari)

Mereka hidup sederhana dalam satu kesatuan, seakan-akan mereka satu keluarga akan tetapi setelah mereka berkembang biak, maka terjadilah suku-suku dan bangsa-bangsa yang berbeda-beda kepentingan dan kemaslahatannya. Karena hawa nafsu, mereka pun berselisih. Oleh karena itu Allah swt. mengutus kepada mereka para rasul yang menyampaikan petunjuk Allah untuk menghilangkan perselisihan dan perbedaan pendapat di antara mereka. Para Rasul itu membawa kitab yang berisi wahyu Allah. Kemudian berselisih pula tentang kitab yang telah diturunkan Allah itu, sehingga terjadilah permusuhan dan pertarungan di antara mereka.

Sebagian mufassir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan "manusia" dalam ayat ini ialah orang Arab. Mereka dahulu adalah pengikut-pengikut agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim, agama yang mengakui keesaan Allah. Kemudian masuklah unsur syirik kepada kepercayaan mereka itu, sehingga sebagian mereka menyembah berhala di samping mereka menyembah Allah dan sebagian masih tetap menganut agama Nabi Ibrahim. Terjadilah perselisihan antara kedua golongan itu.

Jika diperhatikan antara kedua pendapat ini tidak ada perbedaan pokok. Karena pendapat pertama adalah sifatnya umum meliputi seluruh manusia yang ada di dunia, sedangkan pendapat kedua adalah khusus untuk orang Arab saja, tetapi tidak menutup kemungkinan berlakunya untuk semua manusia.

Selanjutnya Allah mengancam dengan ancaman yang sangat keras dengan menyatakan bahwa seandainya belum ditetapkan oleh Allah dahulu untuk memberikan pembalasan yang setimpal dan adil di akhirat nanti, maka Allah akan segera membinasakan di dunia ini orang-orang yang berselisih itu yang membawa perpecahan dan permusuhan, apalagi perselisihan mereka itu tentang Kitab Allah yang diturunkan-Nya untuk menghilangkan perselisihan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Manusia dahulunya hanyalah satu umat) satu agama yaitu agama Islam, sejak dari zaman Nabi Adam sampai dengan zaman Nabi Nuh. Menurut pendapat yang lain dikatakan mulai dari zaman Nabi Ibrahim sampai dengan zamannya Amr bin Luhay (kemudian mereka berselisih) disebabkan sebagian daripada mereka tetap iman sedangkan sebagian yang lainnya kafir. (Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Rabbmu dahulu) dengan menangguhkan pembalasan hingga hari kiamat (pastilah diberi keputusan di antara mereka) yaitu di antara manusia di dunia (tentang apa yang mereka perselisihkan itu) dalam masalah agama, yaitu dengan mengazab orang-orang kafir.
««•»»
Mankind was but one community, following one religion, that is submission [to the One God], from the time of Adam to the time of Noah; but it is also said [that this was the case] from the time of Abraham to that of ‘Amr b. Luhayy; then they differed, some of them remaining firmly [upon belief in One God], while others disbelieved. And had it not been for a word that had already preceded from your Lord, [to the effect] that requital would be deferred until the Day of Resurrection, it would have been decided between them, that is, [between] mankind, in this life, regarding that over which they differed, in religion, by the disbelievers being punished.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 18][AYAT 20]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
19of109
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
 http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=10&tAyahNo=19&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#10:19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar