Minggu, 15 Maret 2015

[010] Yunus Ayat 012

««•»»
Surah Yunus 12

وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَى ضُرٍّ مَسَّهُ كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
««•»»
wa-idzaa massa al-insaana aldhdhurru da'aanaa lijanbihi aw qaa'idan aw qaa-iman falammaa kasyafnaa 'anhu dhurrahu marra ka-an lam yad'unaa ilaa dhurrin massahu kadzaalika zuyyina lilmusrifiina maa kaanuu ya'maluuna
««•»»
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdo'a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdo'a kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.
««•»»
When distress befalls man, he supplicates Us, [lying] on his side, sitting, or standing; but when We remove his distress, he passes on as if he had never supplicated Us concerning the distress that had befallen him. To the profligate is thus presented as decorous what they have been doing.
««•»»

Pada ayat-ayat ini Allah swt. menerangkan tabiat dan watak manusia yang lain, yaitu apabila mereka ditimpa kemudaratan, musibah atau kesulitan, mereka ingat kepada Allah swt. dan berdoa kepada-Nya dalam keadaan berbaring duduk dan berdiri agar semuanya itu dihindarkan dan dihilangkan dari mereka. Sebaliknya jika bahaya kesengsaraan dan kesulitan itu telah lenyap dan mereka telah menikmati rahmat, nikmat dan karunia Allah, mereka berangsur-angsur lupa kepada Pemberi rahmat dan karunia itu, maka mereka mulai kafir kepada Allah.

Ayat ini menunjukkan kelemahan-kelemahan manusia di kala ia menerima cobaan dari Allah swt. dan menunjukkan pula ketergantungan manusia kepada rahmat dan karunia Tuhan Pencipta dan Yang Mengatur kehidupannya. Karena itu hendaklah orang-orang yang beriman mengingat-ingatnya dan jangan lupa kepada Pencipta dan Pengawasnya, baik dalam keadaan kesulitan dan bahaya maupun dalam keadaan lapang dan senang. Semuanya itu merupakan cobaan Tuhan kepada hamba-hamba-Nya untuk menguji kekuatan iman mereka. Orang-orang yang berhasil mengatasi segala cobaan yang dialaminya baik berupa kesulitan maupun berupa kesenangan, mereka itulah yang berhak memperoleh kebahagiaan abadi di dunia dan di akhirat.

Orang-orang yang melampaui batas dan orang-orang yang sesat seperti orang-orang musyrik Mekah adalah orang-orang yang telah dipalingkan hatinya oleh setan. Setan telah menjadikan mereka memandang baik perbuatan buruk yang telah mereka kerjakan, sehingga apabila bahaya telah lenyap mereka akan kembali sesat dan mendurhakai Tuhan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan apabila manusia ditimpa) yang dimaksud adalah orang kafir (bahaya) berupa penyakit dan kefakiran (dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring) membaringkan diri (atau duduk, atau berdiri) artinya dalam semua keadaan (tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya dia kembali) kepada kekafirannya (seolah-olah) lafal ka-an berasal dari ka-anna yang ditakhfifkan sedangkan isimnya tidak disebutkan. Lengkapnya ka-annahu, artinya seolah-olah dia (tidak pernah berdoa kepada Kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Begitulah) sifat orang kafir, yaitu berdoa di kala tertimpa bahaya dan berpaling di kala hidup sejahtera (orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik) yang dimaksud adalah orang-orang musyrik (apa yang selalu mereka kerjakan).

««•»»
If misfortune, illness or poverty, should befall a, disbelieving, man, he calls upon Us on his side, that is, lying down, or sitting or standing, in other words, in every state; but when We have relieved him of his misfortune, he passes on, in his unbelief, as if (ka-an is softened, its subject omitted, in other words [read as] ka-annahu) he had never called upon Us because of a misfortune that befell him. So, in the same way that supplication during misfortune and abstention [from supplication] in times of comfort were adorned for him, is adorned for the prodigal, the idolaters, that which they do.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 11][AYAT 13]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of109
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=10&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#10:12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar