Rabu, 11 Februari 2015

[010] Yunus Ayat 003

««•»»
Surah Yunus 3

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
««•»»
inna rabbakumu allaahu alladzii khalaqa alssamaawaati waal-ardha fii sittati ayyaamin tsumma istawaa 'alaa al'arsyi yudabbiru al-amra maa min syafii'in illaa min ba'di idznihi dzaalikumu allaahu rabbukum fau'buduuhu afalaa tadzakkaruuna
««•»»
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?
««•»»
Indeed your Lord is Allah, who created the heavens and the earth in six days, and then settled on the Throne, directing the command.1 There is no intercessor, except by His leave. That is Allah, your Lord! So worship Him. Will you not then take admonition?
««•»»

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dialah yang mengatur perjalanan tiap-tiap planet, sehingga satu sama lain tidak berbenturan, dan Dia pula yang menciptakan bumi dan segala isi yang terkandung di dalamnya, sejak dari yang kecil sampai kepada yang besar, semuanya diciptakan dalam enam masa yang hanya Allah sendiri yang mengetahui lama waktu enam masa yang dimaksud itu. Setelah menciptakan langit dan bumi, Dia bersemayam di atas Arasy (singgasana), dan dari Arasy ini Dia mengatur dan mengurus semua makhluk-Nya.

Tentang `Arasy Tuhan ini diterangkan Rasulullah saw. ketika kepadanya diajukan pertanyaan:
قال: كان الله ولم يكن شيء قبله وكان عرشه على الماء ثم خلق السموات والأرض وكتب في الذكر كل شيء
Bersabda Rasulullah: "Dahulu Allah telah ada dan belum ada sesuatu pun sebelum-Nya dan adalah Arasy-Nya di dalam air, kemudian Dia menciptakan langit dan bumi, dan menulis segala sesuatu di Lohmahfuz.
(H.R. Bukhari dalam Kitabut Tauhid)

Mengenai Tuhan bersemayam di atas `Arasy ini para ulama di kalangan kaum muslimin berbeda pendapat. Golongan Muktazilah berpendapat bahwa Tuhan bersifat immateri (rohani). Jadi ia tidak mempunyai sifat-sifat jasmani. Karena itu semua ayat-ayat Alquran yang menggambarkan bahwa Allah mempunyai sifat jasmani haruslah ditakwilkan atau diberi tafsiran yang lain, karena itu mereka menafsirkan Arasy dengan kekuasan-Nya.

Golongan Asy'ariyah berpendapat bahwa Tuhan mempunyai sifat-sifat jasmani. Mereka mengatakan bahwa Tuhan mempunyai mata, tangan, juga mempunyai `Arasy (singgasana) sekalipun semuanya itu tidak sama dengan yang dimiliki manusia. Menurut mereka manusia itu lemah akalnya, yaitu belum dapat memberikan tafsiran tentang sifat-sifat Tuhan yang ada di dalam Alquran. Karena itu janganlah hendaknya karena tidak sanggup memberi tafsiran itu segera mengambil keputusan bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat-sifat jasmani.

Menganut salah satu dari kedua pendapat di atas tidaklah bertentangan dengan pokok-pokok kepercayaan yang digariskan agama Islam. Masing-masing pendapat itu mempunyai alasan yang kuat. Mereka berpendapat bahwa yang demikian itu adalah hendak memurnikan kepercayaan mereka kepada Allah, sehingga tidak dimasuki unsur-unsur syirik sedikit pun.

Selanjutnya Allah swt. menerangkan bukti kedua yang membantah pendapat dan alasan-alasan orang-orang kafir itu yang memiliki dan menguasai segala sesuatu dengan kekuasaan yang tidak terbatas, sehingga Dia dapat berbuat apa yang dikehendaki-Nya, tidak ada sesuatu makhluk-Nyapun, walaupun ia seorang rasul atau malaikat dapat memberikan syafaat kecuali dengan izin-Nya.

Yang dimaksud dengan "syafaat" di sini ialah pertolongan para nabi kepada umatnya pada hari kiamat untuk mendapatkan keringanan atau kebebasan dari azab Allah. Syafaat itu hanya dapat diberikan oleh seseorang nabi jika Allah memerintahkan atau mengizinkannya.

Ayat ini membantah dakwaan orang-orang kafir bahwa berhala yang mereka sembah selain Allah dapat memberi syafaat kepada mereka di hari kiamat.

Hal ini ditegaskan oleh firman Allah swt.:
وَكَمْ مِنْ مَلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لَا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلَّا مِنْ بَعْدِ أَنْ يَأْذَنَ اللَّهُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَرْضَى
Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun tidak berguna kecuali Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridai-(Nya).
(QS. An Najm [6]:26)

Syafaat yang paling bahagia dirasakan oleh seseorang hamba ialah syafaat yang diberikan oleh Nabi Muhammad saw. kepada seseorang yang hati dan jiwanya mengakui keesaan Allah. Abu Hurairah menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah saw.,

Rasulullah menjawab:
أسعد الناس بشفاعتي يوم القيامة من قال: لا إله إلا الله خالصا من قلبه ونفسه
Manusia yang paling bahagia dengan syafaatku pada hari kiamat ialah orang-orang yang mengucapkan "la ilaha illallah" yang timbul dari hati dan jiwa yang bersih.
(H.R. Bukhari dari Abu Hurairah)

Allah swt. menegaskan kepada orang-orang kafir apabila mereka tidak ingat dan tidak memperhatikan dalil-dalil dan bukti-bukti yang nyata ini, bahwa yang menciptakan alam ini adalah Allah swt. sendiri, kemudian dia mengatur segala urusan dari atas `Arasy-Nya, Dia memberikan syafaat kepada orang yang dikehendaki-Nya. Itulah Tuhan Yang wajib disembah, tidak ada Tuhan yang lain selain Dia. Janganlah mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, baik dalam penciptaan langit dan bumi maupun dalam menyembah-Nya.

Orang-orang Arab jahiliah mengakui bahwa Allah sendirilah yang menciptakan alam ini, tidak bersekutu dengan siapa pun, tetapi mereka mempersekutukan Allah dengan yang lain dalam menyembah-Nya. Mereka menyembah berhala di samping menyembah Allah

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya Rabb kalian ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari) dari hari-hari dunia, artinya dalam masa yang perkiraannya sama dengan enam hari karena sesungguhnya pada masa itu belum ada matahari dan bulan.

Akan tetapi seandainya Allah berkehendak, maka Dia dapat menciptakannya dalam sekejap mata. Allah swt, tidak memakai cara tersebut dimaksud untuk memberikan pelajaran kepada makhluk-Nya tentang ketekunan dan kesabaran di dalam bertindak (kemudian Dia bersemayam di atas Arsy) bersemayamnya Allah disesuaikan dengan keagungan sifat-Nya (untuk mengatur segala urusan) di antara makhluk-makhluk-Nya.

(Tiada seorang pun) huruf min merupakan shilah atau penghubung (yang dapat memberikan syafaat) kepada seseorang (kecuali sesudah ada keizinan-Nya) ayat ini merupakan sanggahan terhadap perkataan orang-orang kafir yang menyatakan bahwa berhala-berhala mereka dapat memberikan syafaat kepada diri mereka.

(Zat yang demikian itulah) yaitu yang menciptakan dan yang mengatur (Allah, Rabb kalian, maka sembahlah Dia) artinya tauhidkanlah Dia. (Maka apakah kalian tidak mengambil pelajaran?) lafal tadzakkaruuna asalnya tatadzakkaruuna, kemudian huruf ta yang kedua diidgamkan ke dalam huruf dzal asal kalimat, maka jadilah tadzakkaruuna.

««•»»
Truly your Lord is God Who created the heavens and the earth in six days, of the days of this world, that is, in the same measure [of time], since there was no sun or moon then: had He willed He could have created them in an instant, but the reason for His not having done so is that He wanted to teach His creatures to be circumspect; then He presided upon the Throne, a presiding befitting of Him, directing affairs, among creatures. There is no (mā min indicates a relative clause) intercessor, to intercede for anyone, save after His permission: a refutation of their saying, ‘The idols intercede for us!’; that, Creator and Director, is God, your Lord, so worship Him, affirm His Oneness. Will you not remember? (tadhakkarūna: the original tā’ [of tatadhakkarūna] has been assimilated with the dhāl).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 2][AYAT 4]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
3of109
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=10&tAyahNo=3&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#10:3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar