Sabtu, 02 Mei 2015

[010] Yunus Ayat 023

««•»»
Surah Yunus 23

فَلَمَّا أَنْجَاهُمْ إِذَا هُمْ يَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ إِلَيْنَا مَرْجِعُكُمْ فَنُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
««•»»
falammaa anjaahum idzaa hum yabghuuna fii al-ardhi bighayri alhaqqi yaa ayyuhaa alnnaasu innamaa baghyukum 'alaa anfusikum mataa'a alhayaati alddunyaa tsumma ilaynaa marji'ukum fanunabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluuna
««•»»
Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah keni'matan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
««•»»
But when He delivers them, behold, they commit violations on the earth unduly! O mankind! Your violations are only to your own detriment. [These are] the wares of the life of this world; then to Us will be your return, whereat We will inform you concerning what you used to do.
««•»»

Setelah Allah swt. melepaskan mereka dari malapetaka itu dan mereka telah merasa senang dan hilang segala kekhawatirannya, mereka lupa kepada Yang Maha Penyelamat dan Pemberi Karunia, bahkan mereka durhaka kepada-Nya dan berbuat kebinasaan di muka bumi dengan melakukan kelaliman dan kekacauan di antara manusia.

Demikianlah Allah swt. melukiskan watak dan tabiat manusia. Mereka ingat dan merendahkan diri kepada Allah bila mendapat kesengsaraan dan bila malapetaka itu telah lenyap, mereka lupa bahkan mendurhakai Allah swt.

Watak dan tabiat yang dilukiskan di atas menunjukkan kelemahan manusia, karena itu hendaklah manusia insaf dan sadar atas kelemahan itu. Janganlah kelemahan itu membawa mereka kepada terjadinya malapetaka yang lebih besar. Sikap congkak dan perbuatan lalim itu, seandainya merupakan suatu kesenangan baginya, maka itu adalah kesenangan sementara selama hidup di dunia, sedang kesenangan dan kebahagiaan yang kekal ialah kesenangan dan kebahagiaan yang ditimbulkan oleh ketundukan dan kepatuhan kepada Allah dalam keadaan bagaimana pun, baik dalam keadaan senang dan sengsara, suka dan duka, dalam keadaan rugi dan beruntung dan sebagainya. Kesenangan dan kebahagiaan yang demikian akan dirasakan selama hidup di dunia, lebih-lebih di akhirat nanti.

Ingatlah wahai manusia, kamu adalah makhluk Allah, dan akan kembali kepada-Nya. Di waktu kamu kembali kepada-Nya nanti akan diperlihatkan-Nya kepadamu segala perbuatan yang pernah kamu kerjakan, baik perbuatan-perbuatan yang diridai-Nya maupun perbuatan yang dimurkai-Nya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maha setelah Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kelaliman di muka bumi tanpa alasan yang benar) mereka melakukan kemusyrikan. (Hai manusia, sesungguhnya perbuatan kelewat batas kalian) perbuatan kelaliman kalian (akan menimpa diri kalian sendiri) karena sesungguhnya yang menanggung dosanya adalah diri kalian sendiri (hal itu hanyalah kenikmatan duniawi) kalian bersenang-senang dengannya dalam waktu yang sedikit. (Kemudian kepada Kamilah kembali kalian) sesudah mati (lalu Kami kabarkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) maka Kami membalas kalian berdasarkannya. Menurut suatu qiraat lafal mataa`un dibaca nashab sehingga menjadi mataa`an, artinya kalian bersenang-senang.
««•»»
Yet when He has delivered them, behold! they are insolent in the earth wrongfully, by associating others with God. O mankind, your insolence, wrongdoing, is only against yourselves, since the sin thereof shall fall against them; it is [but], the enjoyment of the life of this world, which you will enjoy for a short while, then to Us is your return, after death, and We shall inform you of what you used to do, and then requite you for it (a variant reading [for nominative matā‘u] has accusative matā‘a, ‘an enjoyment’, in other words [read as with an omitted verb such as] tatamatta‘ūna, ‘[one which] you shall enjoy’).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 22][AYAT 24]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
23of109
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
 http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=10&tAyahNo=23&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#10:23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar